Minggu, 26 Februari 2012

Laporan PKL


KATA PENGANTAR


           Dengan memanjatkan puji serta syukur kepada Tuhan yang Maha Esa, bahwa dengan Rahmat dan Karunianya kami dapat menyusun dan menyelesaikan Laporan Kuliah Pengenalan Lapangan (KPL) yang dilaksanakan di PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk dan di PT. Caladi 59, bandung. Serta kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah mendukung dan membantu kami dalam menyelesaikan Laporan ini.

           adapun tujuan dari penyusunan laporan ini yaitu sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Tugas Akhir (TA) dan dapat digunakan sebai acuan para mahasiswa/i yang ingin menjadi seorang Enterpreneur yang sukses. Sehingga dapat menciptakan lapangan kerja sendiri.
Sebelum dan sesudahnya kami meminta maaf jika ada kesalahan kata dan penulisan. Dan harap kami semoga laporan ini berguna bagi setiap orang yang membacanya. Terimakasih atas perhatiannya.










I

DAFTAR ISI

Kata Pengantar                             ……………………………………………………….  i
BAB I :
Pendahuluan
1.      Latar Belakang                 ………………………………………………………  ii
2.      Tujuan kegiatan                ……………………………………………………...  ii
3.      Jadwal kegiatan                ……………………………………………………...  iii
BAB II :
Isi Laporan Hasil kunjugan
1.      Penelitian mengenai pembuatan Tahu Susu Lembang ……………………….. 1
2.      Penelitian mengenai pembuatan kaos C59                   ………………………. 9
BAB III :
Lampiran                                      ……………………………………………………  18
BAB IV :
Kesimpulan dan saran                  …………………………………………………….
Kata penutup                               …………………………………………………………




BAB I
PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG
Semakin sempitnya lapangan pekerjaan di Indonesia, mendorong kita untuk dapat menciptakan lapangan pekerjaan, maka dari itu dengan diadakannya Kuliah Lapangan ke beberapa tempat usaha di Kota Bandung  ingin memberikan motivasi agar kita dapat lebih mengenal dunia usaha itu sendiri sehingga kelak Mahasiswa siap untuk menciptakan lapangan pekerjaan dan inovasi usaha serta menumbuhkan jiwa berwirausaha.
Dengan diadakannya kunjungan Dunia Usaha lapangan dan Industri ke Bandung ini agar mahasiswa-mahasiswi mengetahui secara langsung keadaan usaha dilapangan. Sehingga siswa-siswi akan memperoleh pengalaman dan akan mengetahui sendiri tentang sejarah singkat dan proses pembuatan baju dari bahan mentah sampai bahan siap pakai.

TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan ini antara lain :
·         Mengetahui proses pembuatan baju dari bahan mentah sampai bahan siap jadi
·         Mengetahui tujuan pemasaran produk C59
·         Mengetahui hasil produksi yang diproduksi oleh pabrik C59
·         Memberikan wawasan dan pengetahuan tentang dunia usaha
·         Menumbuhkan jiwa berwirausaha
·         Memberikan motivasi untuk menjadi wirausaha


ii

JADWAL/RINCIAN KEGIATAN
Waktu
Kegiatan
Tujuan/lokasi
Rincian
05.00-05.30
Berangkat dari kampus D margonda
Tahu susu lembang
Berangkat tepat jam 05.30 pagi
06.40-07.00
Bertemu rombongan bekasi/kalimalang
Point KM 54
Pertukaran panitia
09.00-11.00
Tiba di tahu susu lembang
Tahu susu lembang
Presentasi semua kelompok dilapangan/aula ±30 menit, dan ibasah shalat
11.00-13.00
Presentasi dan observasi
13.00-13.10
Berangkat dari tahu susu lembang
C59 bandung

14.15
Sampai ke C59
C59 bandung
Presentasi semua kelompok  dilapangan/aula ±30 menit, dan ibadah shalat
14.15-15.30
Presentasi dan observasi
16.00-16.30
Menuju ke wisata
Bali heaven
Wisata belanja dan kuliner
18.30-18.45
Berangkat ke Jakarta


21.00-21.30
Tiba di jakarta






iii

BAB II
ISI LAPORAN HASIL KUNJUNGAN

PENELITIAN MENGENAI PEMBUATAN TAHU SUSU LEMBANG
A. Sejarah Tahu Susu Lembang
Tahu susu lembang pertama kali didirikan oleh Perry Tristianto  pada tanggal 21 desember 2008 yang terletak di Jalan Raya Lembang 177, Kabupaten Bandung Barat, dan mulai beroperasi pada bulan Desember 2008. Selain memang lingkungannya yang sejuk dan nyaman, wisata ini juga kental dengan konsep naturalisnya. Ide ini muncul ketika si pemilik aktif di KADIN (Kamar Dagang dan Industri) Jawa Barat bidang UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah).
Tahu Lembang merupakan kawasan wisata kuliner keluarga yang berada dalam corporate THE BIG PRICE CUT GROUP. Dimana dalam menjalankan kegiatan operasional sehari–hari tahu lembang berjalan secara mandiri, meskipun begitu tahu tahu lembang tetap mendapatkan pengawasan dari pihak corporate. POM tahu lembang ( Pusat Orang Makan Tahu ) memiliki produk unggulan yaitu Tahu Susu, Tahu Susu ini dibuat dalam tiga varian bentuk yaitu bentuk tahu kotak kecil untuk tahu goreng, tahu kotak buntel dan takus, serta bentuk takus panjang yang kita jual dalam keadaan mentah. 
Kawasan wisata kuliner Tahu Lembang di buka mulai pukul 08.00 WIB sampai 21.00 WIB. Ruang pabrik tahu susu didesain dengan terbuka, agar konsumen dapat melihat secara langsung proses pembuatannya.
Konsep penjualannya juga tidak biasa, melainkan dengan konsep drive thru, dimana si pembeli tidak perlu repot-repot untuk turun dari kendaraannya. Mereka bisa langsung memesan paket tahu sesuai dengan selera masing-masing.
1
Selain menjual tahu, Kawasan kuliner tahu lembang ini tidak hanya memberikan suasana atau pemandangan alam yang sejuk dan asri tetapi kami juga menawarkan berbagai fasilitas Outdoor Activities yang mengasyikan di lahan seluas
dua hektar seperti drive thru, pabrik tahu susu, resto, jajanan pasar tradisional, Out Bound, SPBU, rest area, toilet dan lain-lain.
B. Lokasi usaha tahu susu lembang
Lokasi Tahu Susu Lembang sangatlah luas. Lahan 2 hektar yang awalnya sebuah kandang kuda itu sekarang berubah menjadi sebuah tempat wisata keluarga yang nyaman untuk dijadikan tempat rekreasi sambil menikmati kuliner unik yaitu tahu susu.
Tempat ini di design dengan konsep wisata. Bagian depan sengaja dibuat menyerupai SPBU, hal ini sebenarnya tidak bermaksud untuk menipu konsumen, akan tetapi bertujuan agar memudahkan konsumen dalam membeli produk tahu susu tersebut, dengan konsep seperti ini konsumen dapat dengan mudah membeli tahu susu tanpa harus menghentikan mesin kendaraan dan turun dari kendaraan mereka. Konsep tempat dan cara transaksi yang diterapkan ini memang sangat unik. Ketika memasuki wilayah TSL, pengunjung akan disambut layaknya memasuki area SPBU, tapi bertuliskan POM Tahu. POM Tahu tersebut merupakan kepanjangan dari Pusat Orang Makan Tahu.
POM Tahu Lembang (Pusat Orang Makan Tahu) memiliki produk unggulan yaitu tahu susu. Tahu susu ini dibuat dalam tiga jenis varian bentuk yaitu bentuk tahu kotak kecil untuk tahu goreng. Tahu kotak buntel dan takus serta bentuk takus panjang yang dijual dalam keadaan metah. Kawasan kuliner tahu lembang tidak hanya memberikan suasana atau pemandangan alam yang sejuk dan asri, tetapi juga menawarkan berbagai fasilitas outdoor activities yang mengasyikan.


2
C. Kapasitas produksi

Setiap hari, TSL memproduksi tahunya di tempat. Jumlah produksinya sangat relatif, antara 5 ribu (hari biasa) hingga 20 ribu (hari libur) tahu. Harga yang ditetapkan yaitu Rp 10 ribu untuk tahu goring/10 pcs, tahu bungkus, atau tahu bantal/5 pcs, dan Rp 15 ribu untuk tahu cetak atau takus/10 pcs. Akan tetapi, karena terbuat dari bahan alami dan tanpa bahan pengawet, maka tahu susu ini hanya tahan selama 2 hari setelah produksi.
Tak hanya memikirkan soal rasa, kemasan TSL juga diusahakan tampil semenarik mungkin. TSL mengemas produk mereka dalam bentuk kemasan kue brownies untuk tahu cetak dan besek bambu untuk tahu bantal. Kemasan ini bertujuan agar menarik minat konsumen untuk membeli produk TSL.
·            Operasional
Seperti yang kita tahu, alam suatu proses produksi pasti akan meninggalkan limbah produksi. Begitu pula dengan TSL. Dalam proses pembuatan tahu susu ini, ada 2 jenis limbah yaitu limbah kering dan limbah cair. untuk limbah kering yang merupakan ampas kedelai ini TSL bekerja sama dengan peternak sapi, ampas ini diberikan kepada peternak untuk dijadikan pakan sapi agar sapi tersebut dapat terus menghasilkan susu murni yang merupakan salah satu bahan baku dalam pembuatan tahu susu. Sedangkan untuk limbah cairnya, TSL membuat sumur resapan agar limbah ini tidak mencemari lingkungan sekitar. Selain cara penanggulangan seperti itu, TSL juga menjalin kerjasama dengan ITB untuk mengolah limbah tersebut menjadi makanan seperti abon dan nata de coco. Dengan demikian TSL tidak mengalami kesulitan dalam penanganan limbah produksinya.
Lokasinya yang berada di kawasan wisata Lembang membuat POM TSL ramai dikunjungi para wisatawan. Untuk memasuki area pabrik tahu dan area outbond para pengunjung dikenakan tiket masuk sebesar Rp. 5.000,- yang dapat ditukarkan dengan segelas susu kedelai. Bagi pengunjung yang singgah, di Wisata Tahu Lembang juga tersedia berbagai fasilitas lain seperti becak mini, all terrain vehicle (ATV), lorong sesat, balon raksasa, motorcross anak, serta adventure fun game yang terdiri dari papan panjat, jembatan tali, dan menuruni jaring.
3
D. Cara pemasaran dan perkembangan pemasaran
Dalam memasarkan produknya, TSL menerapkan sistem tunggu bola. Artinya, mereka akan diam di satu tempat dan membiarkan konsumen yang datang langsung ke tempat mereka untuk membeli tahu susu tersebut. Selain itu, TSL juga menjalin bekerjasama dengan beberapa agen tour & travel untuk mempromosikan tempat wisata TSL ini. Karena sang pemilik Tahu Susu Lembang ini juga sebelumnya telah membuka rumah makan ditempat lain, maka beliau juga memasarkan produk tahu susu ini ditempat-tempat makan beliau yang lainnya. Untuk saat ini, Tahu Susu Lembang belum memiliki rencana untuk membuka cabang pabrik pembuatan tahu di tempat lain. Pembukaan cabang hanya dilakukan untuk agen pemasaran produk saja.

E. Teknologi Yang Digunakan
Tekhnologi dalam pembuatan Tahu Susu Lembang ini menurut saya masih memakai alat” yang tradisional seperti :
-          Tong Pencucian
-          Mesin Giling
-          Tungku Perebusan
-          Tong Kayu
-          Tong Plastik
-          Saringan Besar & Kecil
-          Serok Cetak
-          Cetakan
-          Kayu Pengaduk
-          Tangok
-          Kain Saring
-          Kain Cetakan
-          Tampir

4
F. Kendala dalam proses produksi

·         Proses pembuatan Tahu Susu Lembang yang masih menggunakan alat-alat produksi tardisional sehingga memakan waktu lama untuk mendapatkan hasil produksi
·         Penempatan kerjanya kurang konsisten.
·         Peralatan yang tidak diperlukan dalam proses produksi sebaiknya tidak diletakkan diruang produksi

G. Strategi Pemasaran
Dalam memasarkan produknya, TSL menerapkan sistem tunggu bola. Artinya, mereka akan diam di satu tempat dan membiarkan konsumen yang datang langsung ke tempat mereka untuk membeli tahu susu tersebut. Selain itu, TSL juga menjalin bekerjasama dengan beberapa agen tour & travel untuk mempromosikan tempat wisata TSL ini. Karena sang pemilik Tahu Susu Lembang ini juga sebelumnya telah membuka rumah makan ditempat lain, maka beliau juga memasarkan produk tahu susu ini ditempat-tempat makan beliau yang lainnya. Untuk saat ini, Tahu Susu Lembang belum memiliki rencana untuk membuka cabang pabrik pembuatan tahu di tempat lain. Pembukaan cabang hanya dilakukan untuk agen pemasaran produk saja.

H. Penyebaran Pemasaran
Hari masih pagi. Mentari baru saja beranjak dari peraduannya di ufuk timur. Namun hal itu tak menyurutkan langkah para peternak sapi perah Lembang untuk bergegas menuju kandang ternaknya. Tak lama seusai itu, mereka pun melanjutkan aktivitasnya untuk segera menyetor susu sapi hasil perahan mereka ke lokasi pengumpulan sementara. Di tempat tersebut telah menunggu mobil pengangkut yang siap mengantarkan susu sapi ke Koperasi Peternak Susu Bandung Utara (KPSBU) untuk pengolahan selanjutnya.
5
peternak ; courtesy indra kh
Langkah para peternak menuju tempat penampungan KPSBU (indrakh)
Hingga kini sedikitnya terdapat 6000 peternak sapi perah yang bergabung dengan KPSBU Lembang. Setiap harinya, tidak kurang dihasilkan sekitar 110 ton susu sapi dari kawasan yang juga terkenal dengan sektor agrowisatanya ini. Stok yang melimpah dari para peternak sapi perah Lembang tidak sampai menyulitkan pemasaran. Pasalnya sudah ada pihak swasta yang siap menampung pasokan dari KPSBU.
Bagi Anda yang juga penasaran ingin mencicipi segarnya susu sapi Lembang berikut menu olahan lainnya, seperti yoghurt, tidak perlu kecewa. Pasalnya pihak KPSBU tidak menyetorkan semua stok ke pabrik susu . Mereka tetap menyediakan stok untuk dijual langsung kepada masyarakat umum. Satu liter susu murni dijual dengan harga Rp. 2300, – sementara untuk susu pasteurisasi Anda cukup merogoh kocek Rp. 1500, – per cup. Jika penasaran ingin mencoba yoghurt aneka rasa, Anda bisa membelinya dengan harga Rp. 2000, – per cup. Hanya saja jangan kaget jika Anda melihat pembeli yang penuh sesak, terutama saat datang waktu libur atau akhir pekan.



6
petugas kpsbu ; courtesy indra kh
Kesibukan karyawan KPSBU saat melayani pembeli (indra kh)
Lokasi penjualan susu milik KPSBU tak jauh dari pusat kota Lembang, tepatnya di bagian timur pasar panorama Lembang. Jadi, jika Anda ingin berkunjung ke sana jadikanlah pasar panorama sebagai acuan lokasi. Lokasi terminal Lembang pun terletak tak jauh dari tempat ini. Jadi bila Anda tak memiliki kendaraan pribadi, beberapa rute angkutan umum menuju Lembang ( ST Hall – Lembang, Ciroyom – Lembang) bisa menjadi pilihan.
I.                   Perkembangan Omset
Gaji karyawan perorang Rp.  800.000,-/bulan
Uang makan karyawan Rp. 7.500,-/hari
Penghasilan kotor Rp. 100.000.000,-  s/d  Rp. 150.000.000.-/bulan
J. Jumlah Karyawan
Pabrik Tahu Susu Lembang memiliki ± 40 karyawan yang masing-masing memiliki bagiannya.
                                                               

7
K. Kendala umum Tahu Susu lembang :

Pihak Tahu Susu Lembang seringkali mengalami  kewalahan ketika memenuhi pesanan para pelanggan yang membanjiri POM Tahu Susu, ini disebabkan karena jumlah pegawai yang hanya berjumlah 40-50 orang termasuk bagian produksi tidak sebanding dengan customer yang berkunjung , terlebih lagi ketika  (sabtu,minggu).

L. Kiat-kiat usaha

perry tristianto mengatakan lebih baik menciptakan pasar yang belum ada daripada harus masuk kedalam pasar.










8
PENELITIAN MENGENAI PEMBUATAN KAOS C59
A.    SEJARAH BERDIRINYA PABRIK C59







Berawal dari keberanian pasangan Marius Widyarto Wiwied (owner C59) dan Maria Goretti (istri dari Mas Wiwied), yang membeli satu mesin jahit dan dua mesin obras, uang yang merupakan hasil dari menjual kado pernikahan mereka pada 12 Oktober 1980 silam, didirikanlah perusahaan C59 yang kemudian pada setiap tanggal tersebut diperingati hari Ulang Tahun C59.
Nama perusahaan C59 sendiri berasal dari alamat rumah, dimana Pak Wiwied dan Ibu Maria pertama kali tinggal, yaitu Jl.Caladi No.59 Bandung. Pada awalnya bisnis C59 pertama kali adalah melayani pesanan T-shirt bergambar yang pada masa itu teknik pengerjaannya masih manual, belum menggunakan computer.
Baru pada tahun 1985, C59 mulai menunjukan keunggulan dari segi bahan T-shirt, jenis sablon, dan teknik pisah warna hingga produknya dapat dikenal di Bandung dan Jakarta.
Tahun 1990, C59 semakin berkembang dengan membangun pabrik dan fasilitas modern, bersamaan dengan dibangunnya took retail (showroom) yang pertama di Jl.Tikukur No.10.

9
Periode 1993-1994 C59 berdiri secara sah sebagai perusahaan yang berbentuk Perseroan Terbatas (PT) dengan Bpk.Marius Widyarto Wiwied, sebagai Direktur Utama (hingga saat ini), yang dilanjutkan dengan melakukan ekspansi kebeberapa kota di Indonesia, dengan mendirikan took sendiri dan menjalin kerja sama dengan Ramayana Depart.Store sebagai saluran distribusi yaitu : Jakarta, Balikpapan, Yogyakarta, Ujung Pandang, Lampung, Malang.
Tahun 1996, C59 memperoleh penghargaan Upakarti untuk kategori Usaha Kecil Menengah (UKM).
Tahun 1999, PT.C59 memenangkan penghargaan internasional Merit Award untuk kategori tema : Kalender Terbaik (Best Calender Theme).
Tahun 2000, pada usia ke-20 C59 mulai memasarkan produknya ke Eropa Tengah seperti : Ceko, Slovakia dan Germany). Sedangkan untuk mengembangkan pasar lokal nasional C59 menjalin kerja sama dengan Matahari Department Store. Konsep dan varian produknya juga berubah dari “Basic T-shirt” atau kaos oblong menjadi “Fashion Apparel” dengan segmentasi kalangan remaja usia 14-24 tahun.
Tahun 2001, C59 memperoleh peringkat pertama di ajang penghargaan Enterprise 50 (50 UKM Nasional Terbaik) yang diselenggarakan oleh Accenture dan Majalah SWA
Ketika tahun 2002-2003, PT.Caladi Lima Sembilan andil peran dalam trend para kawulamuda, dengan mengadakan C59 Street Fiesta, yang digelar di 3 kota besar dijawa, antara lain Bandung, Surabaya, Yogyakarta.
  Pada tahun 2004, C59 sesuai selogannya “Express Your Style”, C59 ikut ambil bagian dalam mengekspresikan music anak muda, dalam saing Indonesian Idol, berkerjasama dengan sebuah RCTI dan Fremantle Media Enterprises, Ltd. (penyelenggara acara reality show dari Amerika)
Tahun 2007, C59 mendapat penghargaan Hade Award dari dinas perindustrian Jawa Barat, dan KICK (Kreative Independent Clothing Kommunity), sebagai pelopor perclothingan di Bandung Jawa Barat.
10
B.     VISI DAN MISI PERUSAHAAN
PT.Caladi Lima Sembilan (C59) mempunyai visi sebagai berikut : Bisnis C59 adalah memasarkan produk C59 yang didesain, dikonsep, dicetak dan dipasarkan oleh C59. Dengan kata lain produk asli C59. Untuk menjawab kebutuhan pasar, maka C59 mengembangkan bisnis retailnya dengan mendirikan showroom dan berkerjasama dengan outlet-outlet di Indonesia yang berskala nasional (Matahari Dept.Store & Ramayana Dept.Store), sedangkan showroom-showroom C59 tersebar dibeberapa kota di Indonesia seperti tercantum di “Our Bussiness Location & Distribution”.
Sedangkan Misi PT.Caladi lima Sembilan (C59) adalah suatu bentuk bisnis dimana andalah pencipta ide, konsep dan desain. C59 hanyalah perantara untuk menjadikan konsep anda atau melukiskan konsep anda kedalam T-Shirt, Jacket, Sweater dan Asesories.

C.     LOKASI USAHA

Jalan Cigadung Raya Timur No.107 Bandung 40191
Telepon. 022-2506640 / 022-2504718
Fax. 022-2501159

D.    PROSES PRODUKSI

1.      POTONG
Proses potong merupakan proses pertama yang dilakukan, dalam proses ini keterangan pada lembar kerja direalisasi kedalam bentuk potongan kaos sesuai dengan model yang diminta. Jumlah potongan yang dapat dihasilkan dalam sehari kurang lebih 2500 potong untuk oblong biasa.

11
 Tata cara yang dilakukan oleh operator potong sebelum kain tersebut dipotong adalah sebagai berikut :
·         Memeriksa lembar kerja perintah kerja potong yang bertujuan untuk mempersiapkan jenis bahan atau kain yang dipotong sesuai permintaan.
·         Bahan yang sudah disiapkan tersebut, dihampar pada meja potong sampai dengan jumlah potongan yang diminta.







·         Dipola, yaitu bahan tersebut digambar modelnya diatas kain yang paling atas dengan memakai sejenis kapur.
·         Cutting, yaitu bahan yang sudah dipola tersebut dipotong mengikuti pola yang sudah ada.







12

·         Bahan yang sudah dipotong dipisah-pisah sesuai keterangan warna bahan perorder, karena pada saat memotong bisa terdiri dari beberapa order. Bahan tersebut selanjutnya diberi kode dengan menempelkan nomor order pada selembaran kertas diujung ikatan kain, supaya tidak tercampur.

2.      SORTIR
Tujuan dari proses ini adalah untuk menghindari adanya cacat kain, sebelum bahan tersebut disablon baik berupa goresan maupun lubang-lubang, juga untuk lebih memudahkan bagian sablon dalam proses printing, karena dibagian sortir badan kain yang disablon sudah dipisah sesuai keterangan pada Lembar Kerja Order.






3.      GAMBAR
Dari sekian yang ada nampaknya bagian ini yang paling vital, karena didalamnya terdapat beberapa unsure yang sangat berhubungan dengan bagian yang lainnya mulai dari afdruk, stel, sablon serta keindahan dari gambar yang dihasilkan. Waktu yang diperlukan untuk bagian ini dalam kondisi normal adalah 2-3 hari.

4.      AFDRUK
Untuk gambar yang sudah menjadi klise berarti sudah siap untuk diafdruk. Klise tersebut harus disortir dahulu yang bertujuan untuk menentukan ukuran screen yang akan dipakai. Penentuan ukuran screen ini disesuaikan dengan besarnya gambar yang akan dicetak. Dalam proses afdruk ada beberapa tahap yang harus ditempuh sebelum screen siap distel,
13
diantaranya :
·         Penyortiran gambar (seperti uraian diatas)
·         Pemolesan scree dengan SUPER-X yang bertujuan agar gambar dari klise yang akan diafdruk bisa keluar, tetapi terlebih dahulu harus dikeringkan lagi setelah proses pemolesan tersebut.
·         Penyinaran yang bertujuan menyinari screen yang sudah ditempeli dengan klise agar gambarnya bisa keluar atau ada dalam screen.
·         Penyemprotan, dalam tahap ini screen yang sudah selesai disinari, disemprotkan dengan air agar partikel-partikel screen (monil) dapat lepas sehingga membentuk gambar seperti pada klise. Dalam proses ini operator harus berhati-hati supaya screen tidak sampai jebol atau rusak.
·         Pengeringan sekaligus penambalan. Screen yang masih dalam keadaan basah setelah disemprot, dijemur atau dioven agar kering, yang selanjutnya screen tersebut ditambal dengan sejenis obat yang berguna menutup screen yang bocor dan bilamana proses tersebut sudah selesai berarti sudah siap untuk distel.



14
5.      STEL
Tujuan dari proses ini agar gambar yang disablon letak gambarnya bisa pasantara tiap warna karena dalam satu gambar bisa terdiri dari beberapa warna. Cara yang biasa dilakukan biasanya dengan mencoba menyablonnya pada selembar kain putih agar hasil sablonnya bisa lebih jelas kelihatannya. Kemudian tiap screen yang akan distel posisi gambarnya dibuat pas dengan gambar pada kain tersebut. Kapasitas stelnormal sehari mulai pukul 08.00 sampai dengan pukul 16.00 WIB adalah 24 order. Waktu yang diperlukan proses ini 1 (satu) hari dalam kondisi normal.






6.      SABLON
Proses ini dapat terlaksana bila didukung oleh 3 faktor yaitu bahan yang akan disablon, obat, dan screen yang akan distel. Untuk setiap operator sablon didampingi oleh dua orang pembantuk/knek, bilamana satu knek atau sebaliknya tidak hadir, proses tersebut tidak bisa jalan, sehingga kerjasama dan kekompakan sangat perlu pada bagian ini, mengingat system kerjanya Team Work. Kapasitas normal untuk bagian sablon per hari dapat mencapai 8000 potong, sudah termasuk TS (tanpa sambungan) untuk interval waktu 24 jam.

7.      PRESS/SETRIKA
Pada tahap ini bahan yang sudah disablon harus dipress terlebih dahulu agar hasil sablonannya lebih bisa tahan lama dan tidak bau obat/cat sablon.


15
 Dalam proses ini nampaknya tidak terlalu banyak kendala yang berarti dan waktu yang diperlukan adalah 1 hari dengan kapasitas perhari mencapai 3000-4000 potong.








8.      JAHIT/OBRAS
Bahan atau kain yang sudah disablon disambung agar menjadi kaos yang sudah jadi (siap pakai). Perlu diketahui sebelu diobras, kain yang siap terseebut dicocokkan dahulu kode bahannya, karena untuk setiap pemotongan bahan, warna kainnya tidak bisa sama (tidak matching).











16


9.      FINISHING
Tujuan dari proses ini adalah untuk membersihkan kaos/oblong dari benang ataupun kotor-kotor yang masih bisa dibersihkan dan untuk merapikan kaos/oblong tersebut dilipat untuk selanjutnya dimasukan kedalam plastic seal sampai dengan siap paket atau kirim.












10.  PAKET
Paket ini merupakan proses paling akhir dari rangkaian proses produksi yang ada, dan barang yang sudah packing dari bagian finishing dikirim kesetiap cabang dengan cara dikirim langsung oleh bagian ekspedisi/paket atau bisa dengan melalui jasa pengiriman.



17